sebuah cerita fiksi,Horor,Humor,Dongeng dan kisah nyata

Thursday, January 21, 2010

Asal-Usul Lampung Cikoneng

Pada zaman Raja - Raja yang menimpin pada umumnya memiliki kekaromahan berupa kesaktian, hal tersebut menjadi salah satu faktor penunjang dalam memimpin di suatu kepemerintahan.
Pada masa kepemimpinan Sultan Maulana Yusuf di Kesultanan Bantenbeliau berupaya untuk dapat menundukan Kerajaan Galuh yang berpusat di Pajajaran, ( Galuh Pajajaran ).

Adapun Visi dan misi beliau menundukan Kerajaan Galuh Pajajaran yaitu :

Misi : Menakhlukan Kerajaan Galuh Pajajaran

Visi : Guna penyebaran Agama Islam.

namun untuk dapat mewujudkan Visi dan misinya, sultan Banten memimta bantuan dari Keratuan Skala Beghak yang berpusat di Bandar Agung Sukadana Way Tebing Liwa.

Beberapa hal yang membuat Sultan Banten meminta bantuan terhadap Kratuan Skala Beghak diantaranya yaitu :

1. Adanyanya keturunan Ratu Menapik atau Wangsa Sailendra yang disebut dengan Kebuwayan ( Kebuwayan Empat ).
2. Sultan Banten mengetahui bahwasanya Raja - Raja yang berada di Nusantara dibawah kekuasaan Keluarga Sailendra yang berada di Bumi Lampung, ( Ratu Skala Beghak )

Selanjutnya Sultan Banten mengirim utusannya terhadap Ratu Skala Beghak yang berpusat di bandar Agung Sukadana Way Tebing Liwa.

Dalam pengiriman utusan tersebut Sultan banten mengirim utusannya kekkeratuan Skala Beghak sebanyak 2 ( Dua ) kali :

1. Pertama utusan Sultan banten tidak sampai pada Ratu Keratuan Skala Beghak menlainkan bertemu dengan Paksi yang berada di Bumi Lampung ( Paksi Empat ).
2. Kedua utusan Kesultanan banten bertemu dengan Ratu Skala Beghak di Bandar Agung Sukadan Way Tebing Liwa.

Menyikapi hal tersebut lalu Ratu Skala Beghak mengirim utusannya sebanyak 40 ( Empat Puluh ) orang utusan guna membantu Kesultanan Banten.
Adapun ke 40 ( Empat Puluh ) orang utusan terseut terdiri dari :

1. 8 ( Delapan ) orang utusan, ditambah 2 ( Dua ) orang utusan khusus dari Kebuwaian Buwai Banyu Nyerupa yang berpusat di Bandar Agung Sukadana Way Tebing Liw.
2. 10 ( Sepuluh ) orang utusan dari Kebuwaian Buwai Bujalan Diwai yang berada di Pekon Tengah Liwa.
3. 10 ( Sepuluh ) orang utusan dari Kebuwaian Buwai Bunyata ( Menyata ), yang berada di Pekon Sukanggeri Liwa.
4. 10 ( Sepuluh ) orang utusan dari Kebuwaian Buwai Belunguh, yang berada di Pekon Nenggeri Agung Liwa.

Sebelum 40 ( Empat Puluh ) orang utusan tersebut diberangkatkan menuju Kesultanan Banten guna membantu Kesultanan Banten menakhlukan Kerajaan Galuh Pajajaran, Ratu Skala Beghak menunjuk 2 ( Dua ) orang dari Kebuwaian Buwai nyerupa ( dua orang utusan khusus ) guna mengetuai rombongan yang akan diberangkatkan ke bumi Banten.

Setelah mereka semua telah dibekali dengan berbagai perlengkapan perang serta kebutuhan ( perbekalan ) secukupnya, kemudian ke 40 ( Empat Puluh ) orang utusan tersebut menuju ke Kesultanan Bantenguna bergabung terhadap Pasukan dari Kesultanan Banten.

Setibanya utsan dari Keratuan Skala Berghak di Bumi banten mereka disambut oleh seluruh rakyat Banten dan Sultan Baten di Kesultanan Banten. Tak lama melepaskan lelah dari menempuh perjalanan yang cukup jauh, serta telah beradap tasi terhadap pasukan dari Kesultanan Banten, juga kedua pasukan tersebut telah menyatukan Visi dan Misi dari Sultan Banten, kemudian Pasukan Gabungan tersebut munuju ke Kerajaan Galuh Pajajaran ( Medan Perang ).

Ketika kedua pasukan bertemu di medan perang pada akhirnya perang pun tak dapat dihindarkan perang yang terjadi pada akhirnya dimenangkan oleh Pasukan Gabungan

Berita tentang takhluknya Kerajaan Galuh Pajajaran membuat seluruh rakyat Banten bergembira terlebih lagi Sultan Maulana Yusuf.kegembiraan, serta keharuan yang beliau rasakan membuat air mata beliau jatuh berlinangan.

Betapa tidak, sejak Kerajaan Galuh Pajajaran di kuasai oleh Rahyang Purba Sora,hingga keturunan - keturnannya yang menjabat sebagai pemimpin di Kerajaan Galuh Pajajaran, kerajaan tersebut tak dapat ditakhlukan oleh kerajaan manapun, khususnya Raja - Raja yang ada di Jawa Dwipa.

Hal tersebut dapat kita ketahui dari beberapa peristiwa yang menimpah Kerajaan Galuh Pajajaran diataranya :

1. Pada masa kepemimpinan Kerajaan Maja Pahit dibawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk, Kerajaan tersebut ingin menakhlukan kerajaan Galuh Pajajaran, dengan cara menjodohkan Raja Hayam Wuruk dan putri Raja Galuh Pajajaran bernama Diah Pitaloka, namun hal tersebut tak dapat terlaksanakan sehingga upaya Patih Gajah Mada yang ingin menyatukan Nusantara, tak dapat terlaksana.
2. Pada Masa Kerajaan Islam Demak dibawah kepemipinan Raja Tronggono serta Panglima Perangnya bernama Syarif Hidayatulloh, Kerajaan Islam Demak pernah menyerang Kerajaan Galuh Pajajaran, namun penyerangan tersebut hanya dapat merebut ke 3 ( Tiga ) kerajaan yang menjadi bawahan dari Kerajaan Galuh Pajajaran yang terdiri dari Kerajaan Sunda Kelapa, Kerajaan Banten, serta Kerajaan Cirebon.

Kini dibawah kepemimpinan beliau Kerajaan Galuh Pajajaran dapat ditakhlukan oleh Kesultanan Banten ( Pasukan Gabungan ).

Sekembalinya Pasukan Gabungan dari medan perang, Pasukan Gabungan tersebut disambut oleh seluruh Rakyat Banten dengan mengadakan berbagai acara di Kesultanan Banten.

Didalam acara tersebut tak lupa Sultan Banten memberikan {mospagebreak}penghormatan terhadap pasukan yang gugur dalam pertempuran. Satu - persatu acara dilalui, kemudian atas jasa - jasa dari 40 ( Empat Puluh ) orang utusan dari Keratuan Skala Beghka ( Kebuwayan Empat ), Sultan Banten meminta kesediaan terhadap utusan Keratuan Skala Beghak untuk tetap berada di Bumi Banten.

Atas kesediaan dari ke 40 ( Empat Puluh ) orang utusan dari Keratuan Sala Beghak untuk tetap berada di Bumi Banten lalu Sultan Maulana Yusuf menempatkan mereka di suatu wilayah yang diberinama Cikoneng.

Bermula dari adanya 40 ( Empat Puluh ) orang dari Keratuan Skala Beghak tersebut lama - kelamaan mereka dikenal dengan sebutan " lampung Cikoneng "

Catatan sejarah Asal Usul Lampung Cikoneng ini di tulis oleh Nyerupa Sang Wai Tu Opara Bahrun Sailendra, Anton Sailendra, Nyerupa Sang Wai Tu Bahrun Djakia Sailendra, Nyerupa Sang Wai Tu Sudirman Sailendra, Nyerupa Sang Wai Tu Abdul Murad Sailendra, Nyerupa Sang Wai Tu Mustopa Sailendra.

18 comments:

  1. Kok tidak disebutkan posisi lokasi-lokasi yang disebut? Misal Way Tebing Liwa.
    Oya, baru kali ini saya dengar Keratuan Skala Beghak. Kalau boleh tahu, literatur yang menyebutkan keberadaan keratuan itu apa judulnya?

    ReplyDelete
  2. Literature dari buku tua yang berbahasa lampung isinya mengenai asal-usul kerajaan yang berada di indonesia, ini sudah diterjemahkan ke bahasa indonesia tampa mengurangi isi dan maknanya, di sebutkan bahwa asal usul buku itu diturunkan dari raja-raja terdahulu di bumi lampung, yang merupakan cikal bakal kerajaan-kerajaan yang berada di Indonesia.

    ReplyDelete
  3. Apa benar Cikoneng Pak Pekon merupakan keturunan Skala Brak?kalau benar seharusnya mereka berdialek "api" sebagai dialek masyarakat Sai Batin?klo memang benar, mengapa mereka berdialek nyow (menurut masyarakat cikoneng pak pekon mereka adalah keturunan 40 prajurit pilihan tulang bawang/Laskar Sawunggaling yang dihadiahkan oleh Kerajaan Tulang Bawang kepada Pangeran Sabakingking/Maulana Hasanudin saat menyebarkan ajaran Islam)
    salah satu pernyataan yang bertentangan dengan fakta dan mengada-ngada...

    http://www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=37055

    ReplyDelete
  4. Sultan Pasak Buay SekekhummongDecember 7, 2010 at 12:41 AM

    Maaf..., saya sarankan saudara belajar lebih banyak lagi tentang Paksi Pak Skala Bekhak mulai dari pra Islam sampai pada era Islam, biar gak asal tulis.

    ReplyDelete
  5. tabik, keratuan sekala brak ada hingga saat ini..

    ReplyDelete
  6. Apa faedah buat saya baca lebih banyak tentang Skala Bekhak. Hanya dongeng yang penuh ego dan euforia yang tidak jelas.

    ReplyDelete
  7. tolong ceritakan ..bagaimana..komentar ketua adat lampung cikoneng yg ada dibanten...tentang cerita lampung cikoneng yg anda tulis.....apakah ada buku yg anda buat...

    ReplyDelete
  8. apakah masih dapat kita jumpai penduduk cikoneng dgn suku asli lampung dicikoneng

    ReplyDelete
  9. apakah suku asli lampung cikoneng masih memeggang teguh bahasa,adat istiadat serta kebudayaan seperti daerah asal mereka yaitu LAMPUNG sampai sekarang, atau malah adat istiadat banten. ! mhn penjelasanya.TERIMA KASIH

    ReplyDelete
  10. untuk anonymous said:kepicikan dan ke fanatikan juga kurang nya adab akan mmpersempit pemikiran juga menutup khasanah intelektual tuk berdiskusi.kawan janganlah terlalu berlebihan menyikapi sehingga kita hilang adat ketimuran dalam bermusyawarah dan berkumpul.tlg

    ReplyDelete
  11. tapi saya keturunan asli lampung kalianda Didesa Maja, kata Cerita2 nenek dan Buyut kami Bahwa Buyut kami adalah asli dari lampung Cikoneng, yg sebelumnya Bapak2 dari Buyut kami tersebut adalah Asli Kalianda yaitu didesa Kahai, karena Desa2 yg paling tua Dikalianda atau pertama kali mengunjak kan kaki dikalianda adalah Desa Maja, Desa Kahai dan Desa Beting(Benteng)

    ReplyDelete
  12. Naskah Transkrip Perjanjian Banten - Lampung
    "Ratu Darah Putih, linggih datang Lampung maka datang Pangeran Sabakingking, maka mufakat maka wirawos, sapa kang tua sapa kang anom kita iki.
    Maka papatutan angadu wong, anyata kakan tua kelayan anom, maka mati Wong Lampung dingin, maka mati malih Wong Banten ing duri ngongkon ning ngadu dateng pugung in jero luang.
    Maka nyata anom Ratu Darah Putih, andika kang tua, kaula kang anom, andika ing Banten kaula mal nya kul Lampung, anjeneng akan Pangeran Sabakingking ngadekaken Ratu.
    Maka dienengipun susunan Sabakingking, maka Ratu Darah Putih angaturaken sawung galing, maka mulih ing Lampung.
    Wadon Banten lamon dipaksa dini wong Lampung dering sukane, salerane, Lampung lamon dipaksa wong Banten dereng sukane salerane, atawa sanake bapakna, Banten kena upat-upat.
    Lampung ngekon Banten keduk susuk, Lampung kenang upat-upat lamon Ana musuh Banten, Banten pengerowa Lampung tut buri.
    Sawossi jaji, Lampung ngalah kakean Pejajaran, dayeh kuku - ningan, kandang wesi, kedaung, kang ubaharan, parun kujang.
    Kang anulis kang Baji Pangeran Sabakingking wasta Ratu Mas lelan Raji Sengaji guling, wasta Minak Baj - Taluk kang Den Pangeran Atining Kebo.
    Serat tetelu, in Banten dalung, in Lampung saksi dalung, in Maninting, serat kencana."
    Disalin dari aslinya,
    Kuripan, 18 Mei 1969
    TEMENGGUNG IBRAHIM
    Diketik ulang
    Kalianda, 21-05-2015

    Penduduk cikoneng percampuran pasukan ratu darah putih dan tulang bawang..silahkan cek n ricek kesana & buktikan!!

    ReplyDelete
  13. tabik pun
    mau tanya untuk sejarah2 itu bisa di dapat di mana ya? atau ada yg punya dokumentasinya dan bersedia berbagi. sy ingin membaca lebih lagi terutama tentang lampung cikoneng

    ReplyDelete
  14. Saya keturunan asli Lampung cikoneng dan sampai sekarang masih menetap di cikoneng, kami masih mempertahankan bahasa ibu kami walaupun memang dialek kami memang beda dengan saudara2 yg ada di tanah lampung, menurut cerita2 dari orangtua asal usul kami dari berbagai daerah di tanah lampung. Maka dari itu dialek kami ada yg dari unsur "api" dan juga "nyow".yg kami tahu dari pertama kali menginjakkan kaki di tanah banten sampai saat ini kami menyebut ulun cikoneng/lampung cikoneng.

    ReplyDelete
  15. Ma'af sblmny mungkin wawasan saya tidak luas.klo menurut saya, karena saya Ulun leppung, mau dialek nyo atau dialek api , secara garis keturunan orang Cikoneng orang leppung, mungkin dulu mereka gabung jadi1 saibatin dan pepadun menuju Banten, tabik puakhi klo salah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya saya sangat setuju dengan puwarei satu ini..
      Mau A ataupun O, mau pepadun ataupun saibatin nyatanya watak kita sama..
      Sakai sambayan

      Delete
  16. Sudah bagus ada yang mau mengangkat cerita atau sejarah lampung, terima kasih.
    Saran saya sebelum ceritanya diangkat cari tahu dulu sumber yang bisa dipertanggung jawabkan.
    Yang saya tahu itu terjadi di jaman kolonial dan orang lampung yang dikirim ke banten adalah pendekar pilihan dari seluruh penjuru lampung. Cikoneng adalah miniatur lampung tempo dulu, mereka dulu bisa jadi 1 dan menyatu diwilayah babten bahkan. Lalu mengapa kita dilampung tidak bisa menjiwai pendahulu kita. Malu bang,....

    ReplyDelete
  17. How to open a casino without a deposit - Dr.MD
    I 계룡 출장안마 recently 경산 출장안마 won some money 울산광역 출장샵 from a 여주 출장마사지 casino with 나주 출장샵 the

    ReplyDelete

Silahkan anda beri komentar disini, saran dan masukannya sangat berguna untuk saya, saya akan berkunjung balik pada anda, jangan berbuat Spamm.! Terima kasih.

Situs Jual Beli

Situs Jual Beli
Portal Iklan Gratis Indonesia